Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Sehat
Dinkes Cianjur catat 16 siswa mendapat perawatan di puskesmas
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-08 03:24:42【Sehat】526 orang sudah membaca
PerkenalanPuskemas Gekbrong, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menangani 16 orang siswa Yayasan Raudatul Muttaqin

Cianjur (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mencatat sekitar 16 orang siswa Yayasan Raudatul Muttaqin di Desa Songgom, Kecamatan Gekbrong, mendapat perawatan di puskesmas setempat setelah mengeluh pusing, mual dan muntah usai menyantap Makan Bergizi Gratis (MBG).
Kepala Puskesmas Gekbrong Titin Kuraesin di Cianjur Kamis, mengangakan pihaknya langsung melakukan penanganan ketika belasan siswa mengeluhkan pusing, mual dan muntah selang beberapa saat setelah menyantap menu MBG seperti nasi, ayam katsu, tahu semur kecap, timun, dan anggur.
"Total yang mendapat perawatan di puskesmas sebanyak 14 orang sedangkan dua orang lainnya ditangani di sekolah, sebagian besar mengeluhkan hal yang sama setelah menyantap menu MBG," katanya.
Selang lima jam mendapat penanganan di puskesmas, tutur dia, kondisi kesehatan belasan siswa mulai membaik dan saat ini seluruh siswa sudah dipulangkan, namun tetap mendapat pengawasan dari tenaga kesehatan.
Baca juga: Istana sebut penambahan Wamenkes untuk bantu masalah MBG di BGN
Pihaknya belum dapat memastikan penyebab dari keracunan tersebut, namun petugas puskesmas sudah mengambil sampel makanan dari menu MBG dan diserahkan ke petugas Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cianjur, guna dilakukan uji laboratorium.
"Kami sudah mengambil sampel makanan dan muntahan siswa untuk dilakukan uji laboratorium guna memastikan penyebab keracunan yang menimpa belasan siswa tersebut," katanya.
Bahkan ungkap dia, pihaknya telah melakukan pengecekan ke Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang berada di Desa Songgom, guna memastikan standarisasi termasuk kondisi dapur dan lain-lain, dimana hasilnya cukup bagus, ngak ada masalah.
Sedangkan terkait Sertifikat Laik Higienie Sanitasi (SLHS) di dapur tersebut, informasi-nya dalam proses, sehingga pihaknya akan melakukan monitoring dan membuat Satgas di Puskesmas Gekbrong, sebagai bentuk siaga terhadap kejadian dugaan keracunan MBG.
"Setelah terbentuk Satgas di Gekbrong, tentunya pengawasan dan pemantauan akan lebih ditingkatkan guna memastikan ngak ada lagi kejadian yang sama menimpa siswa penerima manfaat MBG di wilayah Gekbrong," katanya.
Baca juga: Kemenag awasi program MBG perdana di Madrasah Bolsel
Suka(86186)
Artikel Terkait
- Riset: Mayoritas responden akui MBG ringankan beban keluarga RI
- Polres Serang relokasi gelombang kedua warga terdampak radioaktif
- 500 penjamah makanan SPPG di Tangerang sudah bersertifikat
- Makanan yang mampu mencegah kram otot saat olahraga
- Pemprov DKI dinilai perlu sediakan fasilitas air minum saat panas
- Realisasi investasi triwulan III di Sumut capai Rp42,36 triliun
- Polres Ponorogo bangun tiga dapur SPPG dukung program MBG
- Masyarakat lepas liar 20 ribu tukik di Paloh Kalbar
- Ombudsman RI ungkap temuan pelaksanaan Program MBG di Ambon
- Kemenperin picu kemandirian industri lewat Pameran Industri Agro 2025
Resep Populer
Rekomendasi

Akademisi: Setahun pemerintahan Prabowo entas kemiskinan di Papua

36 SPPG MBG di daerah 3T Lampung segera dibangun

Sekolah asrama dorong pemerataan pendidikan di dataran tinggi China

Langkah strategis lindungi warisan budaya dari klaim negara tetangga

Pegiat soroti lemahnya aturan iklan kental manis ancam kesehatan anak

Mo Mo si Gajah rayakan ulang tahun ke

KBRI Beijing sambut 700 mahasiswa baru RI: "Kalian jembatan RI

Kalbe ajak masyarakat kelola gula darah dengan metode 5 J